Senin, 03 Desember 2012

Tulisan 2 Bahasa Indonesia


IBU

Hal yang paling Bahagia untuk saya adalah ketika saya masih memiliki kedua orang tua yang sampai saat ini Alhamdulillah masih diberikan kesehatan oleh Allah SWT. Dan juga saya memiliki kedua orang adik yang saat ini insya Allah masih bisa menenpuh pendidikan sesuai keinginan mereka. Saya disini akan berbagi cerita tentang orang tua perempuan saya yaitu Ibu saya, kenapa saya memilih Tema ini karena beliaulah yang mengandung saya selama 9 bulan sampai saya diizinkan oleh Allah untuk bisa bernafas di dunia yang indah ini, bukan berarti dengan memilih tema ini saya tidak menghormati atau tidak sayang kepada Ayah, saya sayang kepada kedua orang tua saya dan kedua adik saya.
Ibu atau mama mungkin sama saja kedua artinya pun sama yaitu orangtua perempuan dari seorang anak, saya memanggilnya dengan sebutan mama.
Mama saya bertempat lahir di Medan, 2 Januari 1965 yang bernama Elvida nama tersebut menurut mama adalah gabungan antara kedua nama orangtuanya. Beliau besar di Medan dengan kelima saudaranya sampai akhirnya berumur 19 an dengan rasa nekatnya mama saya hijrah ke Kota Jakarta untuk mencapai cita-citanya menjadi seorang Perawat walaupun sempat tidak diizinkan oleh Ayahnya tetapi mama bisa Lulus dari sekolah Perawat dari Rumah Sakit Islam,Jakarta. Dengan ilmu yang ia dapat sering sekali tetangga di sekitar rumah meminta bantuannya untuk sekadar membantu persalinan.
Kedua orangtua sayapun menikah dan Alhamdulillah saya diizinkan Allah untuk lahir ke Dunia ini.  Saya dilahirkan 20 tahun yang lalu, tepatnya pada Tanggal 26 Juli 1992 di Tangerang. Devi Yulia Eka Putri adalah nama yang diberikan oleh Kedua orangtua saya, saya sendiri sampai sekarang tidak tahu apa arti nama itu tetepi saya sangat menykai nama itu karena jarang sekali yang mempunyai nama panjang seperti itu walaupun Devi sudah banyak sekali tetepi kalau Devi Yulia Eka Putri tidak ada yang punya.
Semenjak lahir hingga  menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas saya tinggal bersama kedua orangtua, hingga akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke Jenjang yang lebih tinggi yaitu Universitas, saya harus tinggal di Bekasi tempat Kakak kandung mama hingga sekarang sudah tidak terasa hampir 3 tahun. Dirumah saya dan mama cukup akur dan sering bertengkar juga sih, tetapi semenjak SMA saya sering melawan kedua orangtua hingga sering membuat mama kesal samapi saya pernah membuat ia menangis karena keegoisan saya, sempat menyesal telah melakukan itu.
Sekarang saya tinggal di Bekasi jauh dari Mama dan Ayah saya, bulan pertama kuliah saya merasa senang bisa melanjutkan kuliah lanjut bulan berikutnya pun sama. Pada semester awal ada matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan saya sempat ditegur dosen karena berisik, beberapa menit kemudian dosen itu pun tiba-tiba memanggil nama saya dan bertanya seperti ini “Menurut Anda apa sih arti Ibu itu?”, suasana dikelas sepi semua mahasiswa diam. Tiba-tiba secara tidak sadar air mata saya menetes dan teman saya Septi sempat heran melihat saya menangis karena dikelas saya terkenal dengan cueknya dan kata mereka sih saya tomboy. Dosen itu pun menjawab pertanyaannya sendiri karena melihat saya tidak dapat menjawab yang ia tanyakan. Saya baru sadar kenapa saya tiba-tiba mengeluarkan air mata karena saya merasa kesepian ingin pulang bertemu mama tetapi waktu tidak memnungkinkan. Saya jarang sekali bahkan tidak pernah mengatakan ‘Aku Sayang Mama’ karena tidak berani dan ada perasaan canggung bila mengatakan hal seperti itu terhadapnya. Walapun tidak pernah mengatakan hal itu saya selalu berdoa dan memhon kepada Allah untuk selalu menjaga kedua orangtua dan adik-adik saya dirumah. Ketika saya berada dirumah sering sekali saya bertengkar dengannya dan itu merupakan perbuatan yang Allah tidak suka, tetapi semenjak saya tinggal disini sekarang saya tidak menambah dosa dengan melakukan hal tersebut karena saya jauh darinya.
Menurut cerita yang saya dengar dan saya tahu ada seorang sahabat Nabi bertanya kepada Beliau tentang siapa yang harus dihormati dan Nabi pun menjawab Ibumu, sahabat bertanya lagi siapa dan Nabi pun menjawab lagi Ibumu, sahabatpun masih heran kenapa Nabi menjawab seperti itu lalu dia bertanya lagi siapa yang pantas dihormati kemudian Nabi menjawab lagi Ibumu baru kemudian ayahmu. Dari situlah saya yang sekarang ingin sekali selalu menghormati mama dan juga ayah saya walaupun saja tidak bisa berada disamping mereka tetepi saya selalu berusaha berbuat baik terhadapnya dan selalu mendoakan mereka agar senantiasa dilindungi Allah SWT.sayang dan berbakti kepada kedua orangtua merupakan hal yang sangat disukai oleh Allah. Selalu bersabar dan berdoa supaya saya dapat membahagiakan mereka kelak, terutama mama yang sudah mengandung dan melahirkan saya. Terimakasih ma.. J
Hanya ini yang dapat saya utarakan dan saya ingin mengatakan bahwa ridho Allah adalah ridho orangtua dan murka Allah adalah murka orangtua (HR.Al Hakim) jadi setiap yang kita lakukan tanpa restu orangtua maka Allah senantiasa tidak akan menginzinkan setiap perbuatan yang kita lakukan. Sayangilah ibumu dan ayahmu selagi masih diizinkan Allah bernafas dibumi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar