IBU
Hal yang paling Bahagia untuk saya adalah ketika
saya masih memiliki kedua orang tua yang sampai saat ini Alhamdulillah masih
diberikan kesehatan oleh Allah SWT. Dan juga saya memiliki kedua orang adik
yang saat ini insya Allah masih bisa menenpuh pendidikan sesuai keinginan
mereka. Saya disini akan berbagi cerita tentang orang tua perempuan saya yaitu
Ibu saya, kenapa saya memilih Tema ini karena beliaulah yang mengandung saya
selama 9 bulan sampai saya diizinkan oleh Allah untuk bisa bernafas di dunia
yang indah ini, bukan berarti dengan memilih tema ini saya tidak menghormati
atau tidak sayang kepada Ayah, saya sayang kepada kedua orang tua saya dan
kedua adik saya.
Ibu atau mama mungkin sama saja kedua artinya pun
sama yaitu orangtua perempuan dari seorang anak, saya memanggilnya dengan
sebutan mama.
Mama saya bertempat lahir di Medan, 2 Januari 1965
yang bernama Elvida nama tersebut menurut mama adalah gabungan antara kedua
nama orangtuanya. Beliau besar di Medan dengan kelima saudaranya sampai akhirnya
berumur 19 an dengan rasa nekatnya mama saya hijrah ke Kota Jakarta untuk
mencapai cita-citanya menjadi seorang Perawat walaupun sempat tidak diizinkan
oleh Ayahnya tetapi mama bisa Lulus dari sekolah Perawat dari Rumah Sakit
Islam,Jakarta. Dengan ilmu yang ia dapat sering sekali tetangga di sekitar
rumah meminta bantuannya untuk sekadar membantu persalinan.
Kedua orangtua sayapun menikah dan Alhamdulillah
saya diizinkan Allah untuk lahir ke Dunia ini.
Saya dilahirkan 20 tahun yang lalu, tepatnya pada Tanggal 26 Juli 1992
di Tangerang. Devi Yulia Eka Putri adalah nama yang diberikan oleh Kedua
orangtua saya, saya sendiri sampai sekarang tidak tahu apa arti nama itu tetepi
saya sangat menykai nama itu karena jarang sekali yang mempunyai nama panjang
seperti itu walaupun Devi sudah banyak sekali tetepi kalau Devi Yulia Eka Putri
tidak ada yang punya.
Semenjak lahir hingga menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas
saya tinggal bersama kedua orangtua, hingga akhirnya saya memutuskan untuk
melanjutkan pendidikan ke Jenjang yang lebih tinggi yaitu Universitas, saya
harus tinggal di Bekasi tempat Kakak kandung mama hingga sekarang sudah tidak
terasa hampir 3 tahun. Dirumah saya dan mama cukup akur dan sering bertengkar
juga sih, tetapi semenjak SMA saya sering melawan kedua orangtua hingga sering
membuat mama kesal samapi saya pernah membuat ia menangis karena keegoisan
saya, sempat menyesal telah melakukan itu.
Sekarang saya tinggal di Bekasi jauh dari Mama dan
Ayah saya, bulan pertama kuliah saya merasa senang bisa melanjutkan kuliah
lanjut bulan berikutnya pun sama. Pada semester awal ada matakuliah Pendidikan
Kewarganegaraan saya sempat ditegur dosen karena berisik, beberapa menit
kemudian dosen itu pun tiba-tiba memanggil nama saya dan bertanya seperti ini
“Menurut Anda apa sih arti Ibu itu?”, suasana dikelas sepi semua mahasiswa
diam. Tiba-tiba secara tidak sadar air mata saya menetes dan teman saya Septi
sempat heran melihat saya menangis karena dikelas saya terkenal dengan cueknya
dan kata mereka sih saya tomboy. Dosen itu pun menjawab pertanyaannya sendiri
karena melihat saya tidak dapat menjawab yang ia tanyakan. Saya baru sadar
kenapa saya tiba-tiba mengeluarkan air mata karena saya merasa kesepian ingin
pulang bertemu mama tetapi waktu tidak memnungkinkan. Saya jarang sekali bahkan
tidak pernah mengatakan ‘Aku Sayang Mama’ karena tidak berani dan ada perasaan
canggung bila mengatakan hal seperti itu terhadapnya. Walapun tidak pernah
mengatakan hal itu saya selalu berdoa dan memhon kepada Allah untuk selalu
menjaga kedua orangtua dan adik-adik saya dirumah. Ketika saya berada dirumah
sering sekali saya bertengkar dengannya dan itu merupakan perbuatan yang Allah
tidak suka, tetapi semenjak saya tinggal disini sekarang saya tidak menambah
dosa dengan melakukan hal tersebut karena saya jauh darinya.
Menurut cerita yang saya dengar dan saya tahu ada
seorang sahabat Nabi bertanya kepada Beliau tentang siapa yang harus dihormati
dan Nabi pun menjawab Ibumu, sahabat bertanya lagi siapa dan Nabi pun menjawab
lagi Ibumu, sahabatpun masih heran kenapa Nabi menjawab seperti itu lalu dia
bertanya lagi siapa yang pantas dihormati kemudian Nabi menjawab lagi Ibumu
baru kemudian ayahmu. Dari situlah saya yang sekarang ingin sekali selalu
menghormati mama dan juga ayah saya walaupun saja tidak bisa berada disamping
mereka tetepi saya selalu berusaha berbuat baik terhadapnya dan selalu
mendoakan mereka agar senantiasa dilindungi Allah SWT.sayang dan berbakti
kepada kedua orangtua merupakan hal yang sangat disukai oleh Allah. Selalu
bersabar dan berdoa supaya saya dapat membahagiakan mereka kelak, terutama mama
yang sudah mengandung dan melahirkan saya. Terimakasih ma.. J
Hanya ini yang dapat saya utarakan dan saya ingin
mengatakan bahwa ridho Allah adalah ridho orangtua dan murka Allah adalah murka
orangtua (HR.Al Hakim) jadi setiap yang kita lakukan tanpa restu orangtua maka
Allah senantiasa tidak akan menginzinkan setiap perbuatan yang kita lakukan.
Sayangilah ibumu dan ayahmu selagi masih diizinkan Allah bernafas dibumi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar