Kamis, 25 April 2013

TEKNIK KOMPILASI

TUGAS ANALISA LEKSIKAL UNTUK PROGRAM C++

source code



output
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main ()
{
clrscr ();
char nama [20], npm [9], kelas [5];
int nilai, uts, uas;
cout << "NAMA : "; cin >> nama;
cout << "NPM : "; cin >> npm;
cout << "KELAS : "; cin >> kelas;
cout << "UTS : "; cin >> uts;
cout << "UAS : "; cin >> uas;
nilai = (uts+uas)/2;
cout << "\n";
cout << "Nama Anda "<<nama<<", NPM Anda "<<npm<<", Kelas Anda "<<kelas<<", Nilai Anda "<<nilai; if (nilai>=70)
cout << " anda lulus";
else
cout << " anda gagal";
getch ();
}



KETERANGAN
Identifier
Keyword
Literals
Operator
Punctuation
Iostream
include
20
+
< 
conio.h
void main
9
=
> 
main
char
5
/
(
Clrscr
\n
2

)
nama
else
70

;
npm
If


:
kelas
Int


cout



[
cin



]
uts



{
uas



}
nilai




Anda lulus




Anda gagal




getch




Tugas Analisa Leksikal

NAMA : DEVI YULIA EKA PUTRI
NPM : 11110886
KELAS : 3KA33

Minggu, 21 April 2013

Tugas Bahasa Indonesia 2


BERPIKIR DEDUKTIF


      a. Pengertian berpikir Deduktif

Deduksi  berasal dari bahasa Inggris deduction yang berarti penarikan kesimpulan dari keadaan-keadaan yang umum, menemukan yang khusus dari yang umum. Deduksi adalah cara berpikir yang di tangkap atau di ambil dari pernyataan yang bersifat umum lalu ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Deduksi merupakan proses berfikir (penalaran) yang bertolak dari proposisi yang sudah ada, menuju proposisi baru yang berbentuk suatu kesimpulan (Keraf, 1994:57).

Pembuktian melalui deduksi adalah sebuah jalan pemikiran yang menggunakan argumen-argumen deduktif untuk beralih dari premis-premis yang ada, yang dianggap benar kepada kesimpulan-kesimpulan yang mestinya benar apabila premisnya benar. Didalam logika disebut Silogisme.
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (penyataan) dan konklusi (kesimpulan).

Contoh klasik dari penalaran deduktif yang diberikan oleh Aristoteles adalah:
1.      Semua manusia fana (pasti akan mati). (premis mayor)
2.      Sokrates adalah manusia. (premis minor)
3.      Sokrates pasti (akan) mati. (kesimpulan)

      b. Macam-macam Silogisme dalam berpikir Deduktif

1.      Silogisme Kategorial
Silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor dan premis minor.  Contoh:
Semua tumbuhan membtuhkan air (premis mayor)
Akasia adalah tumbuhan (premis minor)
Jadi, Akasia membuthkan air (kesimpulan)
2.      Silogisme Hipotetik
Adalah Argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya merupakan proposisi kategorik. Contoh:
 Jika hujan saya naik becak. (mayor)
Sekarang hujan. (minor)
Jadi, saya naik becak. (konklusi)

3.      Silogisme Alternatif
Adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif lain. Contoh:
Andi berada di Bogor atau Jakarta.
Andi berada di Bogor.
Jadi, Andi tidak berada di Jakarta.




http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuktian_melalui_deduksi  (21 April 2013)
http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme  (21 April 2013)