Rabu, 28 Maret 2012

Kebijakan Fiskal


I.                   PENDAHULUAN
      Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan Kebijakan Moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak.

II.                TEORI

        Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau dengan kata lain, kebijakan fiscal adalah kebjakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran Negara.
Dari semua unsure APBN hanya pembelanjaan Negara atau pengeluaran dan Negara dan pajak yang dapat diatur oleh pemerintah dengan kebijakan fiscal. Contoh kebijakan fiscal adalah apabila perekonomian nasional mengalami inflasi,pemerintah dapat mengurangi kelebihan permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan dan atau menaikkan pajak agar tercipta kestabilan lagi. Cara demikian disebut dengan pengelolaan anggaran.

III. PEMBAHASAN

Arti dan Tujuan Kebijakan Fiskal

Tujuan kebijakan fiscal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi pemerintah (G), jumlah transfer pemerntah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatn nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N).

Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel berikut:

1.      Permintaan agregat  dan tingkat aktivitas ekonomi
  1. Pola persebaran sumber daya
  2. Distribusi pendapatan

Konsep-konsep Dasar
Kebijakan Fiskal: perubahan-perubahan pada belanja atau penerimaan pajak
pemerintahan pusat yang dimaksudkan untuk mencapai penggunaan tenaga
kerja-penuh, stabilitas harga, dan laju pertumbuhan ekonomi yang pantas. 
•Kebijakan Fiskal Ekspansioner: peningkatan belanja pemerintah dan/atau penurunan pajak yang dirancang untuk meningkatkan permintaan agregat dalam
perekonomian. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan produk
domestik bruto dan menurunkan angka pengangguran.
•Kebijakan Fiskal Kontraksioner
Pengurangan belanja pemerintah dan/atau
peningkatan pajak yang dirancang untuk menurunkan permintaan agregat dalam
perekonomian. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengontrol inflasi.
•Efek Pengganda
Dalam ilmu ekonomi, peningkatan belanja oleh konsumen, perusahaan atau pemerintah akan menjadi pendapatan bagi pihak-pihak lain.
Ketika orang ini membelanjakan pendapatannya, belanja tersebut menjadi
pendapatan bagi orang lain dan seterusnya, sehingga menyebabkan terjadinya

Masalah Pokok Ekonomi Makro
Tingkat kegiatan ekonomi Negara pada suatu waktu tertentu adalah berbentuk salah satu dari tiga keadaan, yaitu mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh
(full employment), menghadapi masalah pengangguran dan menghadapi masalah inflasi. (Sadono Sukirno, 2000)


  • Tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment)
Keadaan ini merupakan keadaan yang ideal untuk setiap perekonomian.Dalam perekonomian yang mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh, pengeluaran agregat yang sebenarnya adalah sama dengan pengeluaran agregat yang diperlukan untuk mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Kondisi tenaga kerja penuh tercapai ketika pendapat nasional sama dengan pendapat nasional potensial.
  • Masalah Pengangguran
Masalah ini terjadi karena pengeluaran agregat yang diperlukan untuk mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Jurang deflasi, yaitu jumlah kekurangan pembelanjaan agregat yang diperlukan untuk mencapai penggunaan tenaga kerja penuh. Kondisi deflasi terjadi saat pendapatan nasional lebih kecil dari pada pendapatan national potensial. Akibatnya, penawaran barang dan jasa jauh melebihi permintaan.
  • Masalah Inflasi
Pengeluaran agregat melebihi kemampuan perekonomian untuk memproduksi barang dan jasa. Kelebihan permintaan tersebut akan menimbulkan kenaikan harga-harga inflasi.

PDB AMERIKA SERIKAT : Q2 2009
Kamis, 06 Agustus 2009
Kontraksi pertumbuhan ekonomi AS yang terjadi selama empat kuartal berturut-turut mulai melemah pada kuartal kedua 2009. Berdasarkan estimasi terbaru, ekonomi AS mengalami kontraksi 1,0 persen (kuartalan disetahunkan) pada Q2 2009, di mana kuartal sebelumnya mengalami Kontraksi 6,4 persen.

Pemantauan Ekonomi Internasional (Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011)
Senin, 10 Oktober 2011
Overview Perkembangan Ekonomi Internasional
Outlook Ekonomi Global Quartal I 2011
Awal Quartal II 2011 diwarnai dengan pemulihan ekonomi yang berlangsung semakin membaik dan menguat. Namun demikian, tingkat pengangguran masih tetap tinggi di negara-negara advanced economies, sementara risiko makro ekonomi baru terbangun di negara-negara yang termasuk ke dalam emerging market economies.

Ekonomi global terus berkembang secara merata, dengan negara-negara emerging market berlari lebih cepat dari negara maju. Output yang dihasilkan tetap baik meskipun masih di bawah potensi yang dimiliki, untuk Amerika Serikat dan negara maju lainnya.




http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_fiskal
http://karimahpatryani.wordpress.com/2011/05/15/kebijakan-fiskal/
http://www.fiskal.depkeu.go.id/2010/edef-konten-view.asp?id=20111010101059318428108


Tidak ada komentar:

Posting Komentar