Cara Keja Wireless yang sudah diterapkan
Wireless memang tidak bisa menggantikan semua kabel
yang ada di muka bumi ini seperti kabel untuk listrik (tidak ada wireless power
atau wireless PLN sehingga selalu membutuhkan kabel atau baterai untuk
mendapatkan listrik) namun kegunaan dari wireless sudah tidak bias diragukan
lagi. Teknologi wireless sangat cocok dan abnyak digunakan untuk menggantikan
kabel-kabel mouse, kabel jaringan LAN dan bahkan WAN yang sebelumnya
membutuhkan jaringan dari Telkom. Teknologi yang digunakan masing-masing
kebutuhan berbeda sesuai dengan jarak tempuh yang mampu ditanganinya.
Secara kasar, semakin jauh daya jangkau wireless,
semakin tinggi pula kebutuhan daya dan semakin canggih teknologi yang
digunakan, semakin tinggi pula kebutuhan hardwarenya. Karena itu, untuk
menghemat daya dan biaya peralatan, peralatan semacam handphone, mouse,
keyboard, kamera digital, remote control, cukup menggunakan teknologi wireless
dengan daya jangkau yang terbatas. Tidak ada gunanya wireless mouse Anda
memiliki jangkauan 1 KM karena anda tidak bias melihat monitor dengan jarak
sejauh itu.
Berikut ini adalah penjelasan
mengenai bagaimana cara kerja Jaringan Wireless :
Di awal telah dijelaskan bahwa untuk
menghubungkan sebuah computer yang satu dengan yang lain, maka diperlukan
adanya Jaringan Wireless. Supaya komputer-komputer yang berada dalam wilayah JaringanWireless bisa
sukses dalam mengirim dan menerima data, dari dan ke sesamanya, maka ada tiga
komponen dibutuhkan, yaitu:
- Sinyal Radio (Radio Signal).
- Format Data (Data Format).
- Struktur Jaringan atau Network
(Network Structure).
Masing-masing dari ketiga komponen
ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan fungsinya. Kita mengenal
adanya 7 Model Lapisan OSI (Open System Connection), yaitu:
- Physical Layer (Lapisan Fisik)
- Data-Link Layer (Lapisan
Keterkaitan Data)
- Network Layer (Lapisan
Jaringan)
- Transport Layer (Lapisan
Transport)
- Session Layer (Lapisan Sesi)
- Presentation Layer (Lapisan
Presentasi)
- Application Layer (Lapisan
Aplikasi)
Masing-masing dari ketiga komponen
yang telah disebutkan di atas berada dalam lapisan yang berbeda-beda. Mereka
bekerja dan mengontrol lapisan yang berbeda. Sebagai contoh: Sinyal
Radio (komponen pertama), bekerja pada physical layer, atau lapisan fisik. Lalu
Format Data atau Data Format mengendalikan beberapa lapisan diatasnya. Dan
struktur jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal
radio.
Lebih jelasnya, cara kerja wireless LAN
dapat diumpakan seperti cara kerja modem dalam mengirim dan menerima data, ke
dan dari internet. Saat akan mengirim data, peralatan-peralatan Wireless tadi
akan berfungsi sebagai alat yang mengubah data digital menjadi sinyal
radio. Lalu saat menerima, peralatan tadi berfungsi sebagai alat yang mengubah
sinyal radio menjadi data digital yang bisa dimengerti dan diproses oleh
komputer.
Bagaimana sinyal radio dapat diubah
menjadi data digital?
Prinsip dasar yang digunakan pada
teknologi wireless ini sebenarnya diambil dari persamaan yang dibuat oleh James
Clerk Maxwell di tahun 1964.
Dalam persamaan itu, dengan gamblang
dan jelas Maxwell berhasil menunjukkan fakta bahwa, setiap perubahan yang
terjadi dalam medan magnet itu akan menciptakan medan-medan listrik. Dan
sebaliknya, setiap perubahan yang terjadi dalam medan-medan listrik itu akan
menciptaken medan-medan magnet.
Lebih lanjut Maxwell menjelaskan,
saat arus listrik (AC atau alternating current) bergerak melalui kabel atau
sarana fisik (konduktor) lainnya, maka, beberapa bagian dari energinya akan
terlepas ke ruang bebas di sekitarnya, lalu membentuk medan magnet atau
alternating magnetic field.
Kemudian, medan magnet yang tercipta
dari energy yang terlepas itu akan menciptakan medan listrik di ruang bebas,
yang kemudian akan menciptakan medan magnet lagi, lalu medan listrik lagi,
medan magnet lagi, dan seterusnya, hingga arus listrik yang asli atau yang
pertama terhenti (terputus, red).
Bentuk energy yang tercipta dari
perubahan-perubahan ini, disebut dengan radiasi elektromagnetik
(electromagnetic radiation), atau biasa kita kenal sebagai gelombang radio. Itu
artinya, radio dapat di definisikan sebagai radiasi dari energi elektromagnetik
yang terlepas ke udara (ruang bebas).
Alat yang menghasilkan gelombang
radio itu biasa dinamakan TRANSMITTER. Lalu alat yang digunakan untuk
mendeteksi dan menangkap gelombang radio yang ada udara itu, biasa dinamakan
RECEIVER.
Agar kedua alat ini (transmitter dan
receiver) lebih fokus saat mengirim, membuat pola gelombang, mengarahkan,
meningkatkan, dan menangkap sinyal radio, ke dan dari udara, maka dibantulah
dengan alat lain, yaitu ANTENA.
Berkat persamaan dari Maxwell,
transmitter, receiver, serta antena, yang kemudian disatukan dalam semua
peralatan wireless LAN itulah, maka komputer bisa berkomunikasi, mengirim dan
menerima data melalui gelombang radio, atau biasa disebut dengan wireless
netwok.
Begitu banyak stasiun Radio dengan
frequency yang berbeda-beda agar tidak saling bertabrakan, gelombang radio yang
akan dikirimkan ke udara itu bisa diatur frequencynya. Yaitu dengan cara
mengatur atau memodifikasi arus listrik yang berada pada peralatan pengirim dan
penerima tadi (transmitter, receiver).
Dan jarak yang menjadi pemisah antar
frequency dinamakan SPECTRUM. Lalu, bagian terkecil dari spectrum disebut
dengan BAND. Dan untuk mengukur jumlah perulangan dari satu gelombang ke gelombang
yang terjadi dalam hitungan detik, digunakanlah satuan HERTZ (Hz).
Hertz, diambil dari nama orang yang
pertama kali melakukan percobaan mengirim dan menangkap gelombang radio, yaitu
HEINRICH HERTZ. Satu hertz dihitung sebagai jarak antara satu gelombang ke
gelombang berikutnya. Dan sinyal radio itu umumnya berada pada frequency
ribuan, jutaan, atau milyaran hertz (KHz, MHz, GHz). Dengan mengatur frequency
itulah maka sinyal radio bisa tidak saling bertabrakan.
Sumber:
http://bluewarrior.wordpress.com/2009/11/30/cara-kerja-jaringan-wireless/
Referensi:
Wireless kung fu: Networking & Hacking. Jasakom.
2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar