MOTIVASI
A.
PENGERTIAN MOTIVASI
1.
Menurut Dr. Singgih Dirgagunarsa Motivasi adalah dorongan
atau kehendak yang menyebabkan timbulnya semacam kekuatan agar seseorang
berbuat atau bertindak dengan perkataan lain karena tingkah laku tersebut
dilatarbelakangi oleh adanya motif, maka disebut tingkah laku bermotivasi.
2.
Menurut WS. Winkel.S.J.Msc Motivasi adalah daya penggerak
dari dalam dan dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan.
3.
Menurut Mc. Donald
Motivasi adalah perubahan enrgi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya ‘feeling’ dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan.
B.
TUJUAN DAN FUNGSI MOTIVASI
Tujuan Motivasi adalah untuk
menggerakkan atau menggugah seseorangagar timbul keinginan dan kemauan untuk
melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan
tertentu.
Menurut Hamalik fungsi Motivasi
yaitu :
1.
mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi
tidak akan timbul perbuatan seperti belajar.
2.
sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian
tujuan yang diinginkan
3.
sebagai penggerak, ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar
kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
C.
TEORI MOTIVASI
1.
Teori Hierarki Kebutuhan
Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis
bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa
ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosioanal), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan,
penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan
eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang,
dan pemenuhan diri sendiri) Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam
urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan
sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai
kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar
pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara
kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal.
2.
Teori X dan Y
Douglas McGregor
menemukan teori X dan teori Y setelah mengkaji cara para manajer berhubungan dengan para
karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat manusia
didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu
dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan
berdasarkan asumsi-asumsi tersebut
Ada
empat asumsi yang dimiliki manajer dalam
teori X.
§ Karyawan pada dasarnya tidak menyukai
pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya.
§ Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan,
mereka harus dipakai, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai
tujuan.
§ Karyawan
akan mengindari tanggung jawab dan mencari perintah formal, di mana ini adalah
asumsi ketiga.
§ Sebagian
karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan
menunjukkan sedikit ambisi.
Bertentangan dengan
pandangan-pandangan negatif mengenai sifat manusia dalam teori X, ada pula empat
asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y.
§ Karyawan
menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti halnya istirahat atau
bermain.
§ Karyawan
akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan.
§ Karyawan
bersedia belajar untuk menerima, mencari, dan bertanggungjawab.
§ Karyawan
mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh populasi, dan bukan hanya bagi mereka yang
menduduki posisi manajemen.
D.
AREA MOTIVASI MANUSIA
Empat area utama
motivasi manusia adalah makanan, cinta, seks, dan pencapaian. Tujuan-tujuan yang
mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang melakukannya, individu
dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena motivasi intrinsik (keinginan beraktivitas atau meraih pencapaian
tertentu semata-mata demi kesenangan atau kepuasan dari melakukan aktivitas
tersebut), atau karena motivasi ekstrinsik, yakni keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang
diakibatkan oleh imbalan-imbalan eksternal. disamping itu terdapat pula fsktor
yang lain yang mendukung diantaranya ialah faktor internal yang datang dari
dalam diri orang itu sendiri.
E.
MANFAAT MOTIVASI
Adapun
tujuan dan manfaat dari motivasi menurut Dr. Sowatno (2001:147), diantaranya
sebagai berikut :
1. Mendorong gairah dan semangat kerja
2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai
3. Meningkatkan produktifitas kerja pegawai
4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan pegawai
perusahaan
5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan
tingkat absensi pegawai
6. Mengefektifan pengadaan pegawai
7. Menciptakan hubungan kerja dan suasana yang baik
8. Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi pegawai
KOMUNIKASI
A.
PENGERTIAN KOMUNIKASI
Dalam
kehidupan bermasyarakat kita selalu berkomunikasi untuk menjalin sebuah
hubungan. Karena dengan adanya komunikasi kita akan mengetahui tentang sesuatu
hal masing-masing antara satu dengan yang lainnya.
Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau
menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti
kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi
miliknya. Secara lebih spesifik,pengertian atau definisi komunikasi dapat disimpulkan dari berbagai
istilah komunikasi berdasarkan pencetusnya.
Onong Cahyana Effendi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media)
Harold Laswell
Komunikasi adalah gambaran mengenai siapa,
mengatakan apa, melalui media apa, kepada siapa, dan apa efeknya.
Analisis 5 unsur menurut Lasswell
(1960):
1. Who? (siapa/sumber).
Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk
berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang
individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.
2. Says What? (pesan).
Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima(komunikan),dari
sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan seperangkat symbol verbal/non
verbal yang mewakili perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen
pesan yaitu makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.
3. In Which Channel? (saluran/media).
Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator(sumber) kepada
komunikan(penerima) baik secara langsung(tatap muka),maupun tidak
langsung(melalui media cetak/elektronik dll).
4. To Whom? (untuk siapa/penerima).
Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber.Disebut
tujuan(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komunikan/penafsir/penyandi
balik(decoder).
5. With What Effect? (dampak/efek).
Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari
sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.
B.
TUJUAN KOMUNIKASI
Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan
proses komunikasi secara spesifik sebagai berikut:
1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
2. Mempengaruhi perilaku seseorang
3. Mengungkapkan perasaan
4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku
orang lain
5. Berhubungan dengan orang lain
6. Menyelesaian sebuah masalah
7. Mencapai sebuah tujuan
8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik
9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng
lain
C.
JENIS-JENIS KOMUNIKASI
Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk
menciptakan atau meningkatkan aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok.
Jenis komunikasi terdiri dari:
1. Komunikasi Verbal dengan Kata-kata
a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila
pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata
menjadi penting dalam berkomunikasi.
b. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih
efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak
terlalu cepat atau terlalu lambat.
c. Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan
secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan
intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan
hambatan dalam berkomunikasi.
d. Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang
bahagia. Dugan (1989), memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu
menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan
harus diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
e. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila
disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya
sehingga lebih mudah dimengerti.
f. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang
perlu diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia
untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau
memperhatikan apa yang disampaikan.
2. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan
tanpa kata-kata dan komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi
verbal.
a. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah
cerminan suasana emosi seseorang.
b. Kontak mata,
merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata
selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan
menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar
mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain
untuk mengobservasi yang lainnya
c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal
mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa
pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang
atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan
bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan
merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Sound (Suara).
Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan
pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan
semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi
pesan yang sangat jelas.
f. Gerak isyarat,
adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai bagian
total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan
selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau
sebagai upaya untuk menghilangkan stress
D.
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Komunikasi telah didefinisikan
sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga terjadinya proses
komunikasi yang tersiri dari 3 unsur, yaitu :
1.
Komunikator
2.
Komunikan
3.
Pesan itu sendiri
KEPEMIMPINAN
A.
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Dalam bahasa
Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor,
pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun,
raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam
konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya
mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.
Istilah pemimpin,
kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang
sama
"pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang
berbeda.
Pemimpin adalah
suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal
belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin.
Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan,
dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa
dimiliki oleh orang yang bukan "pemimpin".
Pemimpin jika
dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi "LEADER", yang mempunyai
tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah :
o Loyality, seorang
pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya
memberikan
loyalitasnya dalam kebaikan.
o Educate, seorang
pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan
tacit knowledge
pada rekan-rekannya.
o Advice,
memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada
o Discipline,
memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan
dalam setiap
aktivitasnya.
Dalam suatu
organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan merupakan
titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
organisasi. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang
lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha,
1983:123). Sedangkan menurut Robbins (2002:163) Kepemimpian adalah kemampuan
untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut
Ngalim Purwanto (1991:26) Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian
kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan untuk
dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka
mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela,
penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.
Dari pengertian
diatas kepemimpinan mengandung beberapa unsur pokok antara lain:
1) kepemimpinan
melibatkan orang lain dan adanya situasi kelompok atau organisasi tempat
pemimpin dan anggotanya berinteraksi,
2) di dalam
kepemimpinan terjadi pembagian kekuasaan dan proses mempengaruhi bawahan oleh
pemimpin, dan
3) adanya tujuan
bersama yang harus dicapai.
Dari uraian diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi
perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada
situasi tertentu.
Beberapa pendapat
ahli mengenai Kepemimipinan :
1. Menurut John
Piffner, Kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasikan dan
mengarahkan
individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki
(H. Abu Ahmadi,
1999:124-125)
2. Kepemimpinan
adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui
proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum,
Weschler and Nassarik, 1961, 24).
3. Kepemimpinan
adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti Kepemimpinan) pada kerjasama
dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan
(Jacobs &
Jacques, 1990, 281).
B.
FAKTOR-FAKTOR
KEPEMIMPINAN
Faktor-faktor
penting yang terdapat dalam pengertian kepemimpinan:
1. Pendayagunaan
Pengaruh
2. Hubungan Antar
Manusia
3. Proses
Komunikasi dan
4. Pencapaian Suatu
Tujuan.
Unsur-Unsur Mendasar
Unsur-unsur yang
mendasari kepemimpinan dari defmisi-defmisi yang dikemukakan di atas, adalah:
1. Kemampuan
mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan).
2. Kemampuan
mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok.
3. Adanya unsur
kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
C.
TIPE
KEPEMIMPINAN
Ø
Tipe
Otokratik
Semua ilmuan yang berusaha
memahami segi kepemimpinanotokratik
mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai
karakteritik yang negatif.
Dilihat dari
persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois.
Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan
“keakuannya”, antara lain dalam bentuk
:
a. kecenderungan
memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai
harkat dan martabat mereka
b. pengutmaan
orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan
pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
c. Pengabaian
peranan para bawahan dalam proses
pengambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan yang
dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain:
Ø Menuntut
ketaatan penuh dari para bawahannya
Ø Dalam menegakkan
disiplin menunjukkan keakuannya
Ø bernada
keras dalam pemberian
perintah atau instruksi
Ø menggunakan
pendekatan punitif dalamhal terhadinya penyimpangan oleh bawahan.
Ø
Tipe
Paternalistik
Tipe pemimpin
paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat
tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat
tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota
masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.
Pemimpin seperti ini
kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat,
para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.
Ø
Tipe
Kharismatik
Tidak banyak hal yang
dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang
kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang
sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang
sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang
dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu
dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.